Strategi Pemasaran Internasional GOJEK.
1.Corporate Social Responsibility
Penting bagi perusahaan untuk mempertahankan strategi tanggung jawab sosial perusahaan yang memadai untuk memastikan dampak negatif yang minimal dan manfaat yang optimal bagi semua pihak. Dengan branding internasional yang kuat,
Gojek. memiliki peluang signifikan untuk menunjukkan kepada dunia apa yang dapat dilakukan oleh upaya tanggung jawab sosial perusahaan besar global untuk memuaskan kepentingan dan berkontribusi pada komunitas global. Gojek, memiliki strategi tanggung jawab sosial perusahaan yang berfokus pada jenis bisnis dan produknya. Misalnya, mobil yaitu Gocar perusahaan secara luas dipandang sebagai jawaban atas dampak negatif dari perusahaan lain seperti taksi ofline. Dalam hal ini, corporate citizenship sangat penting dalam bisnis. Kondisi ini memudahkan perusahaan dalam pencapaian tanggung jawab perusahaannya.
Berikut ini adalah pemangku kepentingan Gojek, yang diatur sesuai dengan prioritas CSR perusahaan:
• Masyarakat (prioritas tertinggi)
Masyarakat puas dengan adanya jasa ojek onkine. Strategi Gojek juga memuaskan minat masyarakat ini untuk mendapatkan jasa ojek online dan taksi online. Misalnya, pada tahun awal 2000an masyarakat masih susah jika ingin naik kendaraan dengan memesan dari rumah atau tempat kerjanya. Strategi tanggung jawab sosial perusahaan ini secara langsung memberi manfaat kepada masyarakat melalui aplikasi dan mendapatkan jasa ojek online dan taksi online. Inisiatif ini menekankan solusi kepada masyarakat yang ingin berpergian, yang merupakan inti dari misi dan pernyataan visi Gojek.
• Pelanggan
Pelanggan memengaruhi pendapatan gojek dan tertarik pada kualitas jasa yang diberikan serta harga yang wajar. Misalnya, alih-alih mendapatkan diskon melalui GoPay, Gojek memilih bekerja sama dengan Blue Bird dan ASTRA. Selain itu, perusahaan memperluas jaringan stasiun pengisian daya untuk meningkatkan aksesibilitas bagi pelanggan. Pendekatan CSR ini meningkatkan pengalaman dan kepuasan pelanggan. Upaya tanggung jawab sosial perusahaan ini memastikan bahwa Gojek. memenuhi kepentingan pelanggan sebagai kelompok pemangku kepentingan.
• Para karyawan
Kepentingan CSR mereka bagi karyawan termasuk kompensasi yang tinggi dan peluang karir yang signifikan. Pendekatan tanggung jawab perusahaan GOJEK memenuhi kepentingan ini melalui strategi kompensasi yang kompetitif, serta program SDM untuk pengembangan keterampilan dan pengembangan kepemimpinan. Selain itu, strategi tanggung jawab sosial perusahaan menawarkan pengalaman belajar melalui program kolaboratif dengan perusahaan mitra.
• Investor / Pemegang Saham
Pendekatan tanggung jawab sosial perusahaan Gojek menangani kepentingan ini melalui strategi jangka panjang yang bertujuan untuk mengubah pasar transportasi oline. Misalnya, keputusan perusahaan untuk mengizinkan perusahaan dan individu lain menggunakan paten teknologinya diharapkan dapat meningkatkan permintaan pasar untuk transportasi online. Peningkatan permintaan ini diharapkan dapat menciptakan peluang pertumbuhan bisnis bagi Gojek. Cita-cita keberlanjutan dalam pendekatan kewarganegaraan perusahaan juga sejalan dengan tren sosial budaya saat ini. Alhasil, cita-cita CSR ini mendukung pertumbuhan bisnis.
• Pemerintah
Strategi tanggung jawab sosial perusahaan Gojek memenuhi kepentingan ini. Selain itu, pemerintah memberlakukan persyaratan yang memengaruhi taktik operasional. Pendekatan manajemen operasi Gojek. diterapkan sejalan dengan masalah ini. Misalnya, manajemen rantai pasok perusahaan untuk menerapkan jasa transportasi online mematuhi peraturan pemerintah.
2. Co Branding
Strategi co-branding oleh Gojek adalah:
• Masuk ke industri kendaraan bermotor dan mobil
• Memperbanyak fitur dan layanan
• Memiliki lini fitur dan layanan baru
• Memperkuat posisi merek di pasar transportasi online
• Mendapatkan keuntungan dari co-brandin
3. Intergrated Marketing
Communication Pesan GOJEK adalah "kompetensi dan inovasi". Inovasi adalah kompetensi inti yang melambangkan transformasi Gojek dari menjadi layanan ojek daring menjadi aplikasi super yang menyediakan berbagai cara cerdas untuk menghilangkan kerepotan. Sedangkan brand Gojek yang semula ditulis GO-JEK diganti dengan gojek saja tanpa ada tanda penghubung. Fokus layanan Gojek tak lagi pada kendaraan roda dua. Inilah yang mendorong perusahaan itu untuk mengganti logonya. Jika dulu mereka menggunakan logo pengendara motor dengan ikon sinyal di atas helmnya, kini Gojek menggunakan logo yang jauh lebih sederhana. Logo baru bernama Solv ini digambarkan dengan lingkaran tak sempurna dengan titik pada bagian tengah. Nama Solv sendiri diambil dari kata "Solve" yang artinya menyelesaikan. Gojek merasa, ini sesuai dengan misi mereka, yaitu menjadi "aplikasi super" yang bisa menyelesaikan berbagai masalah pelanggan.
• Awareness - membuat konsumen sadar akan Gojek
• Comprehension - memberi tahu konsumen dengan mendidik mereka tentang jasa transportasi online.
• Conviction - meyakinkan konsumen untuk menggunakan jasa transportasi online
• Action - membuat konsumen benar-benar melakukan dan menggunakan jasa transportasi online
4. Consumer Relationship Management
Gojek berkembang seiring perkembangan teknologi dan dibangun oleh perusahaan yang meyakini visi jangka panjang lebih penting daripada memenuhi ekspektasi industri. Gojek merupakan revolusi yang luar biasa. Saat ini, kita dapat melihat revolusi serupa dalam CRM, dan berbagai perusahaan besar sedang melihat apa yang telah dicapai Musk di industri otomotif sebagai pedoman untuk sukses di pasar CRM saat ini.
CRM yang dilakukan oleh Gojek:
1. Memungkinkan konsumen untuk memasukkan informasi melalui satu klik tombol dan ucapan ke teks, saat dalam perjalanan, melalui Smartphone mereka.
2. Menunjukkan kepada konsumen akun mana yang paling mungkin merespons dan produk apa yang paling mungkin mereka beli berdasarkan perilaku.
3. Membantu Manajer untuk memengaruhi perilaku dan aktivitas tim mereka, daripada mencoba mengontrol angka pendapatan.
4. Memberikan wawasan dan analisis waktu nyata kepada Manajer Penjualan yang sangat akurat sehingga mereka dapat menggunakannya untuk membuat keputusan pada waktu yang tepat.
5. Menyediakan Bisnis dengan Master Data Management Solution yang didukung oleh Data-as-a-Service yang menyediakan 'satu sumber-satu-kebenaran' data untuk keseluruhan bisnis dan memungkinkan pengambilan keputusan yang kuat.
5. Network Marketing
Pada 24 Mei 2018, Gojek mengumumkan kepastiannya untuk berekspansi ke empat negara di Asia Tenggara yaitu Vietnam, Thailand, Singapura, dan Filipina. Gojek mengaku menyiapkan dana sebesar USD500 juta atau sekitar Rp7,1 triliun untuk memuluskan langkahnya tersebut. Sebulan kemudian tepatnya pada 25 Juni 2018, Gojek memperkenalkan GO-Viet di Vietnam dan GET di Thailand sebagai bagian dari ekspansinya. Selain tidak menggunakan nama merek nya seperti yang dilakukan Uber atau Grab, Gojek juga lebih memilih menggandeng tim lokal untuk menjalankan layanannya di luar negeri dan memberi kekuatan penuh untuk menetapkan kebijakan sesuai dengan karakteristik masing-masing negara. Namun, mereka tetap mendapatkan dukungan teknologi, pengetahuan operasional, dan pendanaan dari Gojek. Sementara itu, kedua perusahaan tersebut berperan memberikan pengetahuan tentang kondisi pasar lokal. Pada 12 September 2018, GoViet secara resmi diluncurkan di Vietnam setelah sebelumnya mulai beroperasi di Kota Ho Chi Minh sejak 1 Agustus 2018. Pemilihan Vietnam sebagai negara pertama dari rencana ekspansi Gojek bukannya tanpa alasan. Negara ini memiliki jumlah penduduk yang cukup besar yaitu sekitar 107 juta orang dengan penetrasi internetnya sekitar 54%. GoViet dipimpin oleh Duc Nguyen yang pernah bekerja pada Uber sebagai International Launcher untuk membantu melakukan riset pasar, menjalin kemitraan, analitik pasokan, integrasi pembayaran, hubungan masyarakat, dan rekrutmen. Setelah sukses di Vietnam dan Thailand, Gojek mulai memasuki pangsa pasar Singapura. Secara resmi, Gojek memulai debutnya di Singapura pada 29 November 2018 dalam versi beta di wilayah terbatas yang mencakup Central Business District, Jurong East, Pungol, Ang Mo Kio, dan Sentosa. Pada 10 Januari 2019, Gojek resmi beroperasi secara menyeluruh di wilayah Singapura. Di sana, Gojek tidak menjalankan layanan GoRide lantaran Pemerintah Singapura tidak mengizinkan penggunaan sepeda motor untuk transportasi umum. Hingga akhir tahun 2019, Singapura merupakan pasar terbesar kedua Gojek setelah Indonesia yang melayani lebih dari 30 juta perjalanan sejak memasuki negara tersebut.